Friday, November 18, 2016

Berita Ekonomi dan Bisnis: Produsen Minyak Optimis Tentang Kesepakatan Pengurangan Produksi

Berita Ekonomi dan Bisnis: Produsen Minyak Optimis Tentang Kesepakatan Pengurangan Produksi. Negara-negara produsen minyak mengatakan pada Jumat setelah pertemuan di Doha, bahwa mereka optimis mencapai kesepakatan pada pertemuan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mendatang di Wina.

Para pejabat dari sebelas negara anggota OPEC dan non-OPEC berkumpul di Doha pada Jumat dalam pertemuan konsultasi informal untuk membahas tentang pemotongan produksi berdasarkan persyaratan umum proposal yang diajukan di Aljazair pada September. BACA JUGA: UPDATE BERITA HARGA MINYAK.

Menteri Energi Qatar Mohammed Al-Sada mengatakan kepada wartawan setelah pertemuan, bahwa pertemuan itu digelar di tengah suasana optimisme untuk mencapai kesepakatan.

Al-Sada mengatakan bahwa pertemuan Jumat datang dalam rangka pertemuan yang diadakan secara berkala oleh negara-negara di dalam dan di luar OPEC untuk negosiasi stabilisasi produksi minyak.

Berbicara tentang pembekuan produksi minyak Iran dan Irak, ia mencatat bahwa pertemuan menyentuh pada semua hal yang berkaitan dengan memperbaiki produksi minyak.

Irak dan Iran sama-sama ingin pembebasan dari setiap pemotongan OPEC dalam produksi. Menteri energi dari kedua negara mengabaikan pembicaraan hari ini.

Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan, setelah bertemu rekan-rekan OPEC di Doha, ia berpikir OPEC bergerak lebih dekat ke kesepakatan.

"Kita sedang bergerak ke arah perjanjian ... Saya yakin bahwa hingga 30 November, negara-negara OPEC dan non-OPEC akan setuju," kata Novak.

Berbicara kepada wartawan, ia mengatakan pertemuan itu "sangat positif" dan prospek mencapai kesepakatan memperoleh "karakter yang realistis," menambahkan bahwa ia memiliki sebuah pertemuan yang "konstruktif" dengan mitranya dari Saudi, Khalid al-Falih.

Novak menegaskan bahwa jika kesepakatan tercapai, Rusia siap untuk bergabung dan membatasi produksinya.

Menteri Energi Libya Musa Koni menegaskan bahwa semua indikator mengonfirmasi kecenderungan pembekuan atau mengurangi produksi.

Koni mengatakan bahwa akan ada pertemuan minggu depan untuk Komisi Ahli guna mempertimbangkan masalah kuota produksi.

Dalam hal ini, Menteri Energi Aljazair Nouredine Boutarfa menekankan bahwa akan ada distribusi yang adil di antara para produsen.

Mekanisme telah ditempatkan untuk mencapai tingkat produksi yang disepakati di Aljazair pada 32,5 juta barel, Boutarfa menambahkan.

OPEC sepakat di Aljazair pada September untuk memotong produksi minyak menjadi 32,5 juta barel per hari dari tingkat saat ini 33,24 juta barel per hari untuk meningkatkan pasar.

Namun, perbedaan pendapat bertahan di antara produsen tentang rincian rencana untuk memotong produksi.

Kartel akan menyepakati tingkat konkret produksi masing-masing negara di pertemuan resmi berikutnya pada 30 November di Wina.

Sumber: Okezone.com

Baca berita terbaru lainnya seputar ekonomi dan bisnis di WARTASOLO.COM. Situs portal Indonesia yang juga membahas update bisnis, ekonomi dan lain-lain.

Thursday, November 10, 2016

Hmm.., Harga Minyak Tertekan Akibat Pasokan Surplus

Hmm.., Harga Minyak Tertekan Akibat Pasokan Surplus. Harga minyak tergelincir pada perdagangan Kamis waktu setempat, menyusul pasar mulai pulih dari kekagetan mereka pada terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS.

Banyak pasar terguncang pasca Trump terpilih jadi Presiden AS dan pulih pada Kamis, tapi minyak tetap menghadapi kelebihan pasokan yang membuat harga di bawah tekanan selama lebih dari dua tahun.

Pertemuan OPEC akan dilakukan pada 30 November di Wina Austria untuk membicarakan mengenai pemangkasan produksi. Pertemuan itu juga melibatkan kerja sama dari negara bukan Anggora, termasuk Rusia. Tapi ada keraguan bahwa mereka akan menuju kata sepakat di pertemuan itu.

Harga minyak acuan Brent turun 61 sen ke level US$ 45,75 per barel sementara West Texas Intermediate turun 73 sen ke level US$ 44,54 per barel.

US Energy Information Administration melaporkan ada kenaikan 2,4 juta barel pada persediaan minyak domestik menjadi 485 juta barel pada pekan lalu.

Hal itu menekan pasar meski ada penurunan pengiriman untuk minyak mentah berjangka di Cushing, Oklahoma sebesar 663.916 barel.

International Energy Agency mengatakan bahwa pasar global akan tetap surplus kecuali jika OPEC bisa mencapai kesepakatan pada pertemuan 30 November nanti.

"Jika surplus pasokan berlanjut hingga 2017, ada risiko harga akan anjlok," ujar IEA, melansir CNBC.

Sumber: Liputan6.com